Kalimantan Barat
Provinsi ini merupakan wilayah pemerintahan yang berbatasan langsung dengan Sarawak Malaysia. Provinsi ini juga tercatat merupakan salah satu wilayah dengan kekayaan budaya terbesar di Indonesia.
Suku Bangsa Kalimantan Barat
Sensus tahun 2010 mencatat etnis paling dominan di Kalimantan Barat, yaitu etnis suku Dayak dengan persentase sekitar 49.91%. dari total jumlah penduduk Kalimantan Barat. Berikut ini daftarnya:
- Dayak 43,1%
- Melayu 25.56%
- Jawa 8.66%
- Tionghoa 8.17%
- Madura 6.27%
- Bugis 3.13%
- Sunda 1.13%
- Batak 0.60%
- Daya 0.52%
- Banjar 0.33%
- Lain-lain 1.33%
Bahasa Daerah Kalimantan Barat
ada juga bahasa penghubung, seperti Bahasa Melayu Pontianak, Melayu Sambas dan Bahasa Senganan berdasarakan wilayah penyebarannya. Berikut beberapa daftar bahasa daerah yang terdapat di provinsi Kalimantan Barat:
- Indonesia (resmi)
- Dayak (dominan)
- Dayak Iban
- Dayak Jangkang
- Dayak Kendayan
- Dayak Ot Danum
- Bugis
- Bukar Sadong
- Jawa
- Melayu
- Melayu Pontianak
- Melayu Sambas
- Hakka
- Tiochiu
- Tionghoa
Agama Kalimantan Barat
Masyarakat Kalimantan Barat mayoritas menganut kepercayaan agama Islam dengan persentase sebesar 55.68%. Wilayah-wilayah mayoritas muslim di Kalimantan Barat yaitu daerah pesisir yang kebanyakaan didiami Suku Melayu seperti:
- Kabupaten Sambas
- Mempawah
- Ketapang
- Kayong Utara
- Kubu Raya
- Kapuas Hulu
- dan Kota Pontianak.
Agama Islam juga dianut Suku Jawa, Madura dan Bugis yang berada di Kalimantan Barat. Di Kabupaten Melawi dan Kota Singkawang ada sekitar 49% penduduknya menganut agama Islam. Berikut daftar agama yang ada di Kalimantan Barat.
- Islam 55,68%
- Katolik 23,50%
- Kristen Protestan 13,62%
- Buddha 6,73%
- Khonghucu 0,26%
- Hindu 0,21%
Kebudayaan Kalimantan Barat
- Rumah Adat Kalimantan Barat
Rumah Adat Betang Radakng/Panjang ;
Rumah adat Dayak Radakng ini biasa kita temukan di Pontianak, rumah ini telah meraih rekor dunia dari MURI ukuran bangunan rumah adat Kalimantan Barat ini memiliki panjang 138 meter dan tinggi 7 meter. Rumah ini menjadi bangunan paling mewah di daerah perkotaan.
Betang radakng ini dikenal juga dengan sebutan rumah panjang atau rumah betang yang diambil dari bahasa Dayak Kanayatn. Rumah adat ini memang dirancang khusus agar bisa menampung sekitar 600 orang pada ruang utamanya. Bangunan ini juga dilengkapi dengan ukuran halaman luas sehingga bisa dijadikan tempat untuk pertunjukan acara budaya lokal.
Rumah Adat Melayu
Rumah yang satu ini berasal dari Suku Melayu yang juga terdapat di pulau Kalimantan khususnya Kalimantan Barat. Rumah ini seperti Balai Kerja dengan fungsi untuk Sekretariat Pertemuan Balai Rakyat. Rumah adat ini menjadi pusat kebudayaan Melayu di Kalimantan Barat. Setelah diresmikan, rumah ini menjadi destinasi wisatawan luar negeri yang berkunjung ke daerah ini. Bagian atap rumah ini menndapat pengaruh dari atap bangunan Jawa. Model atap segitiga dengan tinggi 30 derajat ini berfungsi supaya udara yang mengalir tidak panas dan tidak terperangkap dalam ruangan tersebut.
Rumah Adat Baluk
Bentuk rumah ini berbeda dengan rumah adat suku Dayak lain. Rumah ini digunakan masyarakat suku Dayak Bidayuh dalam acara ritual tahunan atau nibak’ng sesudah musim penggarapan ladang tahun berikutnya yang biasanya dilakukan pada tanggal 15 Juni. Rumah ini berbentuk bundar dan memiliki diameter 10 m dan tinggi 10 m dan tingginya sekitar 12 m. Rumah ini disanggah 20 tiang kayu dan beberapa kayu penopang lainnya dan juga satu batang tiang yang dipakai sebagai tangga yang bentuknya seperti titian.
- Pakaian Adat Kalimantan Barat
- King Bibinge ; King Bibinge adalah Pakaian wanita suku Dayak, pakaian ini terbuat dari bahan kulit tanaman kapuo atau ampuro.
- King Baba ; King Baba adalah Pakaian Adat laki-laki suku Dayak. Pakaian ini terbuat dari tanaman yang diolah lalu di beri lukisan khas Dayak.
- Baju Upak Nyamu ; Baju ini berasal dari upak nyamu yang di pipihkan yang dipakai untuk membuat pakaian dan juga ewah atau cawat. Baju ini bentuknya seperti rompi, atau baju tanpa lengan.
- Baju Sangkarut ; Baju Sangkarut ini adalah baju perang suku Dayak Ngaju. Baju ini juga di pakai untuk acara pernikahan. Baju Sangkarut ini terbuat dari serat nenas dan jenis kerang-kerangan.
- Baju Pawang ; Baju ini dikenakan oleh seorang BASIR atau ulama agama kaharingan, dipakai ketika menyampaikan doa untuk perlindungan roh jahat, meminta hujan dan mengobati orang yang sedang sakit. Baju ini terbuat dari serat kayu tumbuhan.
- Baju Tenunan ; Baju tenunan ini terbuat dari serat tanaman seperti serat nenas, nyamun dan tumbuhan lainnya. Baju Tenun ini dipakai untuk berperang. Baju ini suda punah
- Pakaian Suku Ngaju ; Suku Ngaju juga memiliki pakain adat yang dinamakan dengan busana adat Dayak Kalimantan Tengah.
- Pakaian Kustin ; Pakain ini adalah pakaian adat suku kutai. Biasanya pakaian tersebut dipakai oleh kalangan masyarakat menengah ke atas untuk acara resmi separti hanya pernikahan.
- Pakain Adat Sapei Sapaq ; Pakaian ini adalah adat suku Dayak Kenyah yang merupakan sub suku Dayak mayoritas yang tinggal di provinsi Kalimantan Timur.
- Baju Anyaman Tikar ; Pakain adat ini juga termasuk pakaian adat Kalimantan Tengah. Pakaian ini dihiasi dengan ukiran kayu, kerang dan juga tulang. Dulu pakaian ini dipakai untuk berperang.
- Pakaian Adat Miskat ; Baju ini merupakan bajunya PNS kalimantan Timur dan pemerintah mewajibkan dipakai pada hari-hari tertentu.
Bajunya sendiri seperti baju cina, atasannya berupa baju kurung, dan bawahannya panjang, lalu di bagian pinggang dihiasi dengan kain batik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar