Rabu, 11 Desember 2024

About's Maluku

 MALUKU. 


Maluku adalah provinsi kepulauan terbesar di Indonesia yang berdiri di timur NKRI. Ibu kota Maluku adalah Ambon yang bergelar atau memiliki julukan sebagai 
Ambon Manise, kota Ambon berdiri di bagian selatan 
dari Pulau Ambon yaitu di jazirah Leitimur.
Bukti bahwa sejarah Maluku adalah yang tertua di Indonesia adalah catatan tablet tanah liat yang ditemukan di Persia, Mesopotamia, dan Mesir menyebutkan “adanya negeri dari timur yang sangat kaya, merupakan tanah surga, dengan hasil alam berupa cengkeh, emas dan mutiara. “
Daerah itu tak lain dan tak bukan adalah tanah Maluku yang memang merupakan sentra penghasil Pala, Fuli, Cengkeh danMutiara. Pala dan Fuli dengan mudah didapat dari Banda Kepulauan, Cengkeh dengan mudah ditemui di negeri-negeri di Ambon, Pulau-Pulau Lease (Saparua, Haruku & Nusa laut) dan Nusa Ina serta Mutiara dihasilkan dalam jumlah yang cukup besar di Kota Dobo, Kepulauan Aru.

 pulau yang terdapat di Provinsi Maluku adalah:

  • Pulau Ambon
  • Pulau Saparua
  • Kepulauan Aru
  • Kepulauan Babar
  • Kepulauan Banda
  • Buru
  • Kepulauan Kai
  • Kisar
  • Kepulauan Leti
  • Seram
  • Kepulauan Tanimbar
  • Wetar

 ciri rumah adat, pakaian, tarian tradisional, senjata tradisional, suku, bahasa dan lagu daerah dari Maluku ;

1. Rumah Adat


 Rumah adat Maluku dinamakan Baileo. Baileo dipakai untuk tempat pertemuan, musyawarah dan upacara adat yang disebut Saniri Negeri. Rumah tersebut merupakan panggung dan dikelilingi oleh serambi. Atapnya besar dan tinggi terbuat dari daun rumbia, sedangkan dindingnya dari tangkai rumbai yang disebut.




2. Pakaian Adat


Prianya memakai pakaian adat berupa setelann jas berwarna merah dan hitam, baju dalam yang berenda dan ikat pinggang. Sedangkan wanitanya memakai baju Cele, semacam kebaya pendek, dan berkain yang disuji. Perhiasannya berupa anting anting, kalung dan cincin. Pakaian ini berdasarkan adat Ambon.


3. Tarian tarian Daerah Maluku


  • Tari Lenso, merupakan tari pergaulan bagi segenap lapisan masyarakat Maluku.
  • Tari Cakalele, adalah tari perang yang melukiskan jiwa kepahlawanan yang gagah perkasa.
  • Tari Cakaola, merupakan jenis tari pergaulan yang digarap berdasarkan unsur unsur gerak tari tradisional Orlapei dan Saureka reka.

4. Senjata Tradisional


Senjata tradisional yang terkenal di Maluku adalah Parang Salawaku. Panjang parang 90-100cm, sedangkan Salawaku (perisainya) dihiasi dengan motif motif yang melambangkan keberanian. Parang tersebut terbuat dari bahan besi yang keras dan ditempa oleh seorang pandai besi khusus. Tangkai parang terbuat dari kayu keras, seperti kayu besi atau kayu gupasa. Sedangkan Salawaku (perisainya) terbuat dari kayu yang keras pula.


5. Suku : Suku dan marga yang terdapat didaerah Maluku adalah : Rana, Alifuru, Togitil, Furu Aru, dan lain lain.

6. Bahasa Daerah : Togitil, Furu Aru, dan Ahfuru.

7. Lagu Daerah : Kole kole, Mande mande, Rasa Sayang  Sayange.


KEBUDAYAAN MALUKU ;

  1. Makan Patita
Makan Patita adalah tradisi yang rajin dilakukan dalam setahun. Makan Patita diselenggarakan untuk merayakan hari-hari penting seperti 17-an, HUT kota dll. Makan Patita adalah tradisi makan bersama sekelompok masyarakat dengan menyajikan menu makanan khas Maluku seperti ikan asar, kokohu, patatas rebus, singkong rebus dll. 
Setiap rumah akan memasak menu khas Maluku dalam jumlah banyak kemudian, menu-menu itu akan dibawa ke lokasi makan patita untuk dimakan bersama-sama. Makan Patita biasanya berlokasi ditempat terbuka seperti lapangan, jalan-jalan desa dan ada juga yang didalam gedung. Meja Patita adalah sebutan untuk tempat meletakan makanan. Biasanya meja patita ada yang terbuat dari daun kelapa atau daun pisang yang ditata disepanjang jalan/lokasi sebagai alas, ada juga yang menggunakan meja kayu yang ditutupi daun pisang sebagi meja. Tradisi ini bertujuan untuk mengenalkan menu khas Maluku juga meningkatkan kekerabatan dan kebersamaan dalam kehidupan masyrakat. 

  1. Pukul Sapu

Pukul Sapu adalah tradisi berikutnya. Pukul Sapu merupakan sebuah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat desa Mamala sebuah desa yang berada di pulau Ambon.Tradisi ini dilakukan setiap 7 Syawal atau sepekan setelah hari raya Idul Fitri, tradisi ini dilakukan oleh para lelaki. Mereka bertelanjang dada dengan menggunakan celana pendek dan ikat kepala. Sebelum mereka melakukan aktraksi pukul memukul mereka akan dikumpulkan di rumah adat untuk mengikuti serangkaian acara adat dan meminta doa kepada leluhur agar diberkati.

  1. Bambu Gila
Bambu Gila adalah tradisi Maluku yang erat dengan hal mistis. Di pulau Ambon, pertunjukan Bambu Gila bisa ditemukan di desa Liang dan desa Mamala. Tradisi ini dimulai dengan menebang batang bambu, batang bambu yang digunakan tidak sembarang dipili,sang pawang haruslah melakukan serangkaian adat untuk meminta izin penebangan batang bambu dihutan bambu.



  1. Malam Badendang
Badendang dalam bahasa Ambon berarti berdansa/bergoyang. Tradisi Malam Badendang merupakan sarana untuk berkumpul keluarga dan membangun kebersamaan dalam hidup bermasyarakat. Dalam acara ini para peserta acara akan menarikan tari-tarian daerah seperti katerji dan orlapei. Acara yang berlangsung semalam suntuk ini juga dimeriahkan dengan karoke dan makanan khas Maluku.



  1. Tradisi Timba Laor

 Laor adalah sebutan untuk hewan laut mirip cacing yang hidup dikarang. Biasanya masyarakat akan pergi ke pantai pada malam hari untuk mengambil hewan ini. Hewan ini dimakan dengan mentah atau digoreng. Laor mentah hanya dicampur dengan cuka dan garam ditambah irisan bawang merah sedangkan laor yang digoreng tentunya digoreng seperti biasa.




  1. Tradisi Cuci Negeri

Negeri adalah sebutan untuk desa-desa di Maluku. Orang Maluku lebih kenal negeri daripada desa. Negeri-negeri ini dipimpin oleh seorang kepala desa yang disebut Bapa Raja. Tradisi cuci negeri sendiri adalah tradisi rutin yang dilakukan masyarakat pedesaan untuk membersihkan lokasi-lokasi yang diyakini menjadi tempat mistis pada leluhur atau nenek moyang. Cuci negeri dilaksanakan setiap akhir tahun sekitar tanggal 27-29 Desember tiap tahunnya. Masyarakat satu desa akan berkumpul didepan Baileo sebelum melaksanakan kegiatan dengan membawa peralatan adat yang diperlukan, setelah itu masyarakat akan berbondong-bondong bergerak menuju tempat-tempat seperti sumur dan tempat bertapah nenek moyang dan membersihkan lokasi itu. 


  1. Pela Gandong

 Pela Gandong adalah tradisi yang sudah melekat dalam diri tiap masyarakat Maluku dan tradisi ini masih bertahan hingga sekarang. Oleh karena tradisi inilah Maluku disebut Negeri Pela Gandong. Pela Gandong sendiri ada tradisi yang berbeda satu sama lain namun bertujuan sama yaitu untuk kebersamaan dan kekeluargaan. Pela dilaksanakan untuk mengikat kekeluargaan antar dua desa beragam sama sedangkan Gandong untuk yang  berbeda agama. Pela dan Gandong dilaksanakan untuk mengikat kekeluargaan dan hidup aman saling menghargai dan menghormati sesama masyarakat Maluku.


UPACARA ADAT MALUKU ;

  1. Acara Adat Antar Sontong
Antar Sotong yaitu para nelayan berkumpul menggunakan perahu dan lentera untuk mengundang cumi-cumi dari dasar laut mengikuti cahaya lentera mereka menuju tepi pantai dimana masyarakat sudah menunggu untuk menciduk mereka dari laut

  1. Pukul Manyapu
Pukul Manyapu adalah acara adat/tahunan yang di lakukaan di Desa Mamala-Morela, yang biasanya dilakukan pada hari ke-7 Setelah hari Raya Idul Fitri

  1. Acara Obor Pattimura
Setiabakar.jpgp tanggal 15 Mei, di Maluku pemerintah bersama rakyat setempat melakukan prosesi adat dan kebangsaan dalam m
emperingati hari Pattimura. Yang paling terkenal adalah lari obor dari Pulau Saparua menyebrangi lautan menuju Pulau Ambon, untuk selanjutnya diarak-arak sepanjang 25 kilometer menuju kota Ambon. 
Prosesi ini diawali dengan pembakaran api obor secara alam di puncak Gunung Saniri di Pulau Saparua. Gunung Saniri adalah salah satu ritus sejarah perjuangan Pattimura karena di tempat itulah, awal dari perang rakyat Maluku melawan Belanda tahun 1817.

         4. Upacara Adat Buka Sasi Lompa di Haruku

Buka Sasi Lompa terkenal di okan.jpgDesa Haruku, Kepulauan Lease, Maluku Tengah. Acara tahunan yang pernah dianugerahi Hadiah Lingkungan Hidup Nasional Kalpataru tahun 1986 ini, baru dapat terlaksana kembali untuk pertama kalinya setelah kerusuhan dan konflik 1999.Tanggal 15 November 2003 yang lalu, Kewang (Pelaksana Dewan Adat) Desa Haruku menyelenggarakan upacara adat sejak malam hari sebelumnya. Tepat pukul 10:00 pagi, pesta rakyat tersebut dimulai. Ratusan penduduk Haruku dan sekitarnya menghadiri acara dan sekaligus memanen ikan lompa (sejenis sardin, Thissina baelama) di muara sungai Learissa Kayeli.

          5 Upacara Adat Abdau 


Kaul Kurban atau penyembelihan kurban diawali dengan arak-arakan tiga ekor kambing yang dijadikan kurban mengelilingi desa tersebut sambil digendongMenyambut hari raya Idul Adha 1425 H, masyarakat Negeri Tulehu, Maluku Tengah, kembali mengadakan tradisi Abdau. Dalam upacara adat tersebut, masyarakat mengantarkan hewan kurban untuk dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Kegiatan tahunan tersebut juga diharapkan mampu menjadi perekat hubungan antarwarga Maluku yang pernah terlibat konflik.Upacara Abdau di 
Negeri Tulehu, Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah, yang diselenggarakan bertepatan dengan hari raya Idul Adha, Jumat (21/1), merupakan tradisi pengantaran hewan kurban sebagai kaul negeri untuk dibagikan kepada masyarakat yang berhak.


Sumber ; https://sopigpsite.wordpress.com/2016/10/22/kebudayaan-maluku/

About's Sumatera Utara

 SUMATERA UTARA. 

Sumatera Utara terkenal dengan keberagaman etnisnya, termasuk suku Batak, Nias, Mandailing, dan lainnya. Setiap suku memiliki upacara adat yang unik, mencerminkan identitas dan kekayaan budayanya. Setiap tradisi ini memiliki sejarah tersendiri, menjadikan warisan leluhur tersebut semakin menarik untuk dipelajari. 

Sumatera Utara memiliki warisan budaya yang memikat dengan tradisi-tradisi khas yang tak ditemukan di tempat lain. Keunikan budaya, bahasa yang khas, serta adat istiadat yang kaya menjadikan Suku Batak daya tarik bagi pengunjung yang ingin menjelajahi kekayaan budaya Sumatera Utara.

Beberapa contoh tradisi khas suku Batak, yaitu:

1. Manggokkal Holi

Salah satu marga di Sumatra Utara adalah Batak Toba, yang memiliki tradisi unik bernama Manggokkal Holi. Tradisi ini melibatkan upacara adat untuk memindahkan tulang belulang leluhur dan mengumpulkannya di tempat tertentu. Masyarakat Batak Toba percaya bahwa kematian bukanlah akhir dari perjalanan hidup, melainkan tahap menuju kesempurnaan. Tulang atau kerangka yang diambil biasanya dibersihkan dengan jeruk purut sebelum dikuburkan di tempat suci yang disebut Tondi.

2. Tari Sigale-Gale

 pertunjukan ini tidak melibatkan penari manusia, melainkan boneka bernama Sigale-gale. Kesenian ini adalah kebanggaan masyarakat Suku Batak di Kabupaten Samosir dan telah ada selama ratusan tahun. Biasanya, kesenian ini dipentaskan saat upacara kematian, terutama untuk laki-laki yang meninggal, dengan tujuan mengantar arwah mendiang. Seiring waktu, pertunjukan ini juga digunakan untuk menarik wisatawan.

3. Lompat Batu

Tradisi Lompat Batu adalah kebanggaan masyarakat Suku Nias dan telah terkenal hingga ke mancanegara. Tradisi ini menjadi daya tarik utama untuk wisatawan yang mengunjungi Pulau Nias. Dahulu, Lompat Batu merupakan ritual bagi pria yang ingin menjadi prajurit. Di Nias, terdapat peninggalan megalitikum berupa batu berukir yang digunakan untuk menandai kedewasaan seorang pria. Lelaki harus melompati batu setinggi dua meter sebagai tanda kematangan mereka.

4. Kenduri Laut

Tradisi ini, yang dimiliki oleh masyarakat Tapanuli Tengah, merupakan ungkapan rasa syukur atas hasil laut mereka. Biasanya dilaksanakan pada bulan Oktober di pantai di kabupaten tersebut, tradisi ini terdiri dari dua agenda utama: ritual dan perayaan. Selain ritual sakral, terdapat juga acara hiburan dan perlombaan untuk menarik wisatawan. Selama proses ritual, setiap perwakilan kecamatan harus membawa persembahan berupa hasil bumi.

5. Gondang Sabangunan

Gondang Sabangunan adalah tradisi musik Batak yang menggabungkan melodi dan vokal dengan alat musik tradisional seperti gondang, taganing, dan hasapi. Biasanya dimainkan dalam acara adat seperti pernikahan dan pesta keagamaan, Gondang Sabangunan melambangkan kegembiraan dan keharmonisan budaya Batak.

6. Horja Bolon

Horja Bolon adalah upacara adat Batak untuk menyambut tamu penting atau menyatukan keluarga besar, di mana hewan kurban seperti kerbau atau babi dipersembahkan sebagai tanda syukur dan simbol persatuan keluarga. Tarian dan nyanyian tradisional juga merupakan bagian penting dari Horja Bolon.

7. Hata Bolon

Hata Bolon adalah tradisi Batak yang berhubungan dengan pemakaman dan upacara keagamaan. Dilaksanakan dengan penuh penghormatan, upacara ini merupakan bentuk penghormatan terakhir kepada almarhum. Prosesi Hata Bolon mencakup penguburan yang diiringi nyanyian, doa, dan tarian adat, melambangkan perjalanan jiwa ke alam lain.

8. Martumpol

Martumpol adalah tradisi Batak yang menegaskan persetujuan atau kesepakatan dalam acara-acara penting. Dalam Martumpol, adat istiadat dan protokol adat diikuti untuk mengatur acara dan mencapai persetujuan bersama antar pihak. Tradisi ini mencerminkan nilai-nilai sosial dan kekeluargaan yang penting dalam budaya Batak.


Upacara Adat di Sumatera Utara

1. Upacara Sipaha Lima

Upacara Sipaha Lima adalah tradisi Suku Batak yang menganut kepercayaan Malim, dilaksanakan sebagai bentuk syukur atas pencapaian tahun lalu dan untuk menghormati leluhur. Upacara ini memerlukan persiapan yang lama; pada bulan ketiga kalender Batak, masyarakat mulai mengumpulkan hasil panen sebagai persembahan, yang dilaksanakan pada bulan keempat. Upacara ini diiringi oleh musik Ogung Sabangunan, alat musik tradisional Batak Toba.

2. Upacara Fahombo

Upacara Fahombo adalah tradisi suku Nias untuk menandai peralihan seorang laki-laki dari masa kanak-kanak ke dewasa, yang dilakukan dengan melompati batu besar. Upacara ini terkenal dan bahkan diabadikan pada uang kertas Rp1.000. Fahombo dipercaya memiliki unsur magis dan spiritual, dengan campur tangan roh leluhur untuk kelancaran acara. 

3. Upacara Mangulosi

Upacara Mangulosi berasal dari suku Batak Toba, Sumatera Utara, dan berakar dari kata 'ulos,' yaitu kain tenun khas suku Batak. Selain sebagai fashion statement, ulos memiliki makna mendalam yang berkaitan dengan corak dan warnanya, jadi penting untuk memahami arti di baliknya. Mangulosi adalah ungkapan kasih sayang, simpati, doa, dan restu, serta berfungsi sebagai bentuk penghiburan bagi mereka yang sedang berduka. Dalam kepercayaan Batak, ulos melambangkan kehangatan bagi pemakainya. Upacara ini hanya dilakukan oleh orang yang lebih tua kepada kerabat yang lebih muda, seperti dari orang tua kepada anak.

4. Upacara Gundala-Gundala

Upacara Gundala-Gundala adalah tradisi tarian suku Karo di Sumatera Utara yang mengandung unsur magis dan spiritual. Dulu, tradisi ini dipercaya dapat memanggil hujan, terutama saat kemarau panjang. Tradisi ini berasal dari kisah Raja Sibayak, yang bertemu dengan burung raksasa yang ternyata adalah jelmaan petapa sakti, Gurda Gurdi. Raja Sibayak membawanya pulang sebagai penjaga anaknya.

5. Upacara Mangongkal Holi

Upacara Mangongkal Holi adalah simbol penghormatan untuk tetua atau orang tua yang telah meninggal, bertujuan agar generasi berikutnya tetap mengenal dan memahami leluhur mereka. Tradisi ini telah ada sejak lama, jauh sebelum ajaran agama masuk ke Sumatera Utara. Mangongkal Holi berakar dari keyakinan bahwa roh leluhur masih memiliki kekuatan mempengaruhi keluarga yang masih hidup. Seiring dengan masuknya agama Kristen, upacara ini mengalami perubahan. Kini, Mangongkal Holi menjadi simbol penghormatan keluarga kepada orang tua yang telah meninggal, dan tidak lagi dipandu oleh dukun, melainkan melibatkan pihak gereja untuk doa.


sumber : https://www.sinarmas.co.id/read/jelajah-nusantara/tradisi-dan-upacara-adat-di-sumatera-utara#gsc.tab=0

About's Surabaya

 SURABAYA.


Surabaya adalah Ibu Kota Provinsi Jawa Timur dan kota terbesar kedua di Indonesia, setelah Jakarta. Terletak di sudut timur laut pulau Jawa, di Selat Madura, kota ini merupakan salah satu kota pelabuhan paling awal di Asia Tenggara. Kota yang dijuluki sebagai Kota Pahlawan.

Surabaya dan daerah sekitarnya sedang mengalami perkembangan ekonomi yang paling cepat berkembang dan paling maju di Indonesia. Kota ini juga merupakan salah satu kota yang paling penting dalam mendukung perekonomian Indonesia. Sebagian besar penduduknya bergerak di bidang jasa, industri, dan perdagangan. Surabaya merupakan pusat perdagangan yang berkembang pesat. Industri utamanya meliputi pembuatan kapal, peralatan berat, pengolahan makanan dan pertanian, elektronik, perabot rumah tangga, dan kerajinan tangan.


Budaya Unik Khas Surabaya

1. Tarian Remo

Tarian Remo adalah salah satu tarian tradisional khas Surabaya yang biasanya ditampilkan dalam pertunjukan Ludruk. Tarian ini memiliki gerakan yang dinamis dan penuh semangat, mencerminkan keberanian dan ketangguhan masyarakat Surabaya.

2. Ludruk


Ludruk adalah seni teater tradisional Jawa Timur yang populer di Surabaya. Pertunjukan ini menampilkan lakon kehidupan sehari-hari masyarakat dengan sentuhan humor dan kritik sosial. Ludruk sering kali diiringi dengan musik gamelan dan menampilkan tarian Remo sebagai pembuka. Tema-tema yang diangkat biasanya terkait dengan perjuangan hidup dan nilai-nilai moral masyarakat.


3. Kuliner Khas Surabaya

  • Rawon: Sup daging sapi dengan kuah hitam yang berasal dari kluwek.
  • Rujak Cingur: Salad tradisional yang terdiri dari berbagai macam buah dan sayuran dengan tambahan cingur (hidung sapi) serta disiram dengan bumbu petis.
  • Lontong Balap: Hidangan yang terdiri dari lontong, tauge, tahu goreng, lentho (kue berbahan dasar kacang tolo), dan kuah khas dengan tambahan petis.





4. Festival Rujak Uleg 

Salah satu festival unik di Surabaya adalah Festival Rujak Uleg yang diadakan setiap tahun di kawasan Kembang Jepun. Festival ini menampilkan kompetisi membuat rujak uleg (rujak yang diuleg atau ditumbuk) dalam jumlah besar. Acara ini tidak hanya menarik perhatian masyarakat lokal tetapi juga wisatawan mancanegara yang tertarik untuk melihat keunikan dan kelezatan rujak Surabaya.


5. Bahasa Suroboyoan

Bahasa Suroboyoan adalah dialek khas Surabaya yang unik dan penuh dengan ekspresi-ekspresi khas. Dialek ini sering kali terdengar keras dan lugas, mencerminkan karakter masyarakat Surabaya yang blak-blakan dan apa adanya. Bahasa ini tidak hanya digunakan dalam percakapan sehari-hari, tetapi juga dalam seni pertunjukan seperti Ludruk.

6. Tradisi Larung Sesaji


Larung Sesaji adalah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat pesisir Surabaya untuk menghormati laut dan memohon keselamatan serta rezeki. Upacara ini biasanya dilakukan dengan menghanyutkan berbagai sesaji ke laut, seperti makanan, bunga, dan barang-barang lainnya. Tradisi ini mencerminkan rasa syukur dan penghormatan masyarakat terhadap alam.


7. Surabaya Fashion Parade

Surabaya Fashion Parade adalah acara tahunan yang menampilkan kreasi para desainer lokal dan nasional. Acara ini menjadi ajang untuk menunjukkan keunikan dan kreativitas dalam dunia fashion yang terinspirasi dari budaya lokal Surabaya dan Jawa Timur. Fashion Parade ini menarik banyak pengunjung dan menjadi salah satu ikon budaya modern di Surabaya.



8. Museum-Museum Bersejarah

Surabaya memiliki banyak museum yang menyimpan sejarah dan budaya kota ini, seperti Museum 10 November yang menyimpan memorabilia perjuangan kemerdekaan, dan House of Sampoerna yang menampilkan sejarah industri rokok kretek di Surabaya. Mengunjungi museum-museum ini memberikan wawasan yang mendalam tentang perjalanan sejarah dan budaya Kota Surabaya. 
 Budaya Surabaya adalah cerminan dari kekayaan sejarah dan keberagaman masyarakatnya. Dari tarian tradisional hingga kuliner khas, dari festival unik hingga bahasa yang penuh ekspresi, semua elemen ini menjadikan Surabaya sebagai kota yang memiliki daya tarik budaya yang kuat. Dengan melestarikan dan mempromosikan budaya-budaya ini, Surabaya tidak hanya menjaga warisan leluhur tetapi juga memperkaya identitas nasional Indonesia.


Tradisi Unik di Kota Surabaya


1. Sedekah Bumi

Sedekah Bumi yang rutin digelar di kawasan Sambikarep. Tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur masyarakat atas limpahan hasil panen yang melimpah serta doa untuk memohon rezeki yang lebih berkah di masa depan. Sebagai wujud rasa syukur, masyarakat Sambikarep membuat tumpeng raksasa yang berisi berbagai hasil bumi seperti buah-buahan dan sayur-sayuran. Tumpeng ini kemudian menjadi simbol kelimpahan dan dibagikan kepada seluruh warga yang hadir. Momen ini menjadi ajang kebersamaan dan mempererat rasa persaudaraan antar warga. 

 Lebih dari sekadar rasa syukur, tradisi Sedekah Bumi juga mengandung makna harapan. Masyarakat Sambikarep percaya bahwa dengan melakukan tradisi ini, mereka akan mendapatkan rezeki yang lebih berlimpah dan terhindar dari mara bahaya. Doa dan harapan ini dipanjatkan bersama dalam suasana penuh syukur dan kebersamaan.

2. Gulat Okol

Gulat Okol merupakan tradisi pertunjukan unik yang memamerkan pertarungan gulat dua orang di atas tumpukan jerami. Gulat Okol menghadirkan pertarungan seru di atas tumpukan jerami atau karung goni. Para pegulat saling beradu kekuatan dan strategi untuk menjatuhkan lawannya. Tradisi ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengandung makna mendalam sebagai upaya memohon kelancaran panen dan mempererat tali persaudaraan antar masyarakat. Gulat Okol menjadi simbol semangat pantang menyerah dan kegigihan masyarakat dalam menghadapi berbagai rintangan. 

3. Larung Ari-ari

Larung Ari-Ari, sebuah tradisi adat unik dari Surabaya, Jawa Timur. Upacara ini melibatkan penghanyutan ari-ari, atau plasenta, bayi yang baru lahir ke laut. Biasanya dilakukan oleh masyarakat pesisir Surabaya sebagai bentuk harapan untuk masa depan yang penuh keberkahan.  ari-ari ditempatkan bersamaan dengan berbagai simbol seperti kendil, bunga tujuh rupa, kain putih, dan jarum. Upacara Larung Ari-Ari menjadi tradisi turun-temurun yang mencerminkan kepercayaan dan harapan masyarakat Surabaya dalam menyambut kelahiran kehidupan baru.

4. Pitonan

Tradisi ini dilakukan ketika bayi berusia tujuh bulan sebagai bentuk rasa syukur atas kesehatan dan keselamatan sang anak. Pitonan, yang berasal dari kata Jawa "pitu" yang berarti tujuh, merupakan perayaan yang digelar oleh keluarga untuk mendoakan kelancaran rejeki, keselamatan, dan masa depan yang cerah bagi sang anak. Dalam tradisi ini, berbagai doa dan harapan dipanjatkan untuk kebahagiaan dan kesejahteraan sang anak di masa depan. Pitonan menjadi pengingat bagi orang tua untuk terus bersyukur atas karunia anak mereka dan mendoakan yang terbaik untuk masa depannya.

5. Temu Manten Pegon

 Pertemuan antara calon pengantin pria dan wanita ini dulunya menjadi simbolis dimulainya kehidupan baru bagi pasangan, namun kini tergantikan oleh modernisasi dan tingginya biaya pelaksanaannya. Temu Manten Pegon menawarkan pengalaman budaya yang kaya. Ritual ini diwarnai dengan berbagai unsur budaya, mulai dari Surabaya, Tionghoa, hingga Arab, yang tercermin dalam busana pengantin, prosesi adat, dan pertunjukan yang meriah.
 daya tarik utama Temu Manten Pegon adalah arak-arakan pengantin yang semarak. Pengantin pria dan wanita, diiringi oleh keluarga dan rombongan, berjalan diiringi alunan musik tradisional dan menjadi tontonan bagi warga sekitar. Momen ini menjadi simbolis kebahagiaan dan kemeriahan pernikahan, sekaligus menjadi pengingat akan kekayaan budaya Surabaya.

6. Undukan Doro

Tradisi unik terakhir yang sudah berlangsung puluhan tahun lamanya adalah Undukan Doro. Tradisi ini melibatkan adu balap burung dara, di mana para pemiliknya akan menerbangkan merpati jantan mereka menuju betina yang dijadikan umpan. Merpati jantan yang paling cepat mencapai betinanya lah yang keluar sebagai pemenang. 
Undukan Doro adalah tradisi yang unik dan menarik untuk disaksikan. Adu kecepatan merpati jantan yang menegangkan dan penuh strategi menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta burung dara.




Sumber : https://www-detik-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.detik.com/jatim/budaya/d-7367657/tradisi-unik-kota-surabaya-sebagian-mulai-pudar/amp?amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQIUAKwASCAAgM%3D#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=17339023911348&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.detik.com%2Fjatim%2Fbudaya%2Fd-7367657%2Ftradisi-unik-kota-surabaya-sebagian-mulai-pudar

https://www-detik-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.detik.com/jatim/budaya/d-7367657/tradisi-unik-kota-surabaya-sebagian-mulai-pudar/amp?amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQIUAKwASCAAgM%3D#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=17339023911348&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.detik.com%2Fjatim%2Fbudaya%2Fd-7367657%2Ftradisi-unik-kota-surabaya-sebagian-mulai-pudar


























About's Maluku

 MALUKU.  Maluku adalah provinsi kepulauan terbesar di Indonesia yang berdiri di timur NKRI. Ibu kota Maluku adalah Ambon yang bergelar ata...