Jumat, 08 November 2024

About's Bandung.

Bandung.

 

Kota bandung adalah sebuah kota sekaligus menjadi ibu kota provinsi di Provinsi Jawa BaratIndonesia. Kota Bandung juga merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia, setelah Jakarta[a] dan Kota Surabaya. Kota ini menjadi kota terpadat kedua di Indonesia setelah Jakarta[b] dengan kepadatan mencapai 15.051 jiwa/km2


Warisan Budaya Tak Benda

publikasi Kemendikbud menuliskan kutipan dari buku Pengantar Warisan Budaya Tak Benda oleh Edi Sedyawati. Publikasi itu memperjelas Warisan Budaya Tak Benda atau intangible cultural heritage bersifat tak dapat dipegang (intangible/abstrak), seperti konsep dan teknologi; dan sifatnya dapat berlalu dan hilang dalam waktu seiring perkembangan zaman seperti misalnya bahasa, musik, tari, upacara, serta berbagai perilaku terstruktur lain.


Warisan Budaya Tak Benda Kota Bandung Tingkat Provinsi dan Nasional 2018-2023 :

1. Banjang

Warisan Budaya Tak Benda yang pertama yakni Benjang dengan domain Tradisi dan Ekspresi Lisan. Benjang sendiri ditetapkan pada tahun 2018 dengan tingkat penempatan di tingkat Nasional.   Dalam laman resmi warisan budaya oleh Kemendikbud dijelaskan, Benjang merupakan permainan yang umumnya dilakukan oleh laki-laki remaja dan dewasa. Namun, tidak menutup kemungkinan jika orang yang telah berusia lanjut pun diperbolehkan untuk memainkan permainan Benjang, asalkan atas kemauannya sendiri. Para pemain benjang biasanya tergabung dalam sebuah kelompok yang berasal dari satu perguruan. Setiap kelompok benjang terdapat 20-25 orang untuk jumlah anggotanya.

2. Reak Dogdog

Reak Dogdog pun ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada tingkat Nasional dengan domain Seni Pertunjukan di tahun 2018. Laman Ditjen Kemendikbud menjelaskan, Reak berasa dari kata 'reok' atau 'reog' yang artinya membuat kebisingan atau gaduh. Seni Reog sendiri diyakini sudah ada sejak jaman Majapahit, dan mulai masuk ke Jawa Barat di jaman Islam pada masa pemerintah Kesultanan Cirebon.

 
Pada tahun 1952, Abah Nurfa'i yang merupakan pedagang asal Sumedang bersama kawan-kawannya sudah menyertakan seni Reak pada acara "Ngaronggeng", yakni ritual pesta panen padi di sekitar Pusat Pemerintahan Distrik Ujungberung Tempo Doeloe (Komplek Neglasari Sekarang).


Kemudian pada tahun 1962, Aki Rahma dan Abah Juarta dari Cinunuk mengubah fungsi seni menjadi seni pertunjukkan untuk mengarak anak khitan. Mereka menghilangkan waditra angklung sehingga suara dari waditra dogdog lebih mendominasi. Oleh karena itu seni tersebut kemudian dinamakan seni "Reak Dogdog".

3. Tari Merak Sunda

Tari Merak adalah jenis tarian yang menggambarkan dan melambangkan gerakan sebuah burung merak. Dalam prakteknya dapat dilakukan oleh satu orang atau beberapa orang dengan mengenakan selendang yang diikatkan dipinggang.  Jika kain tersebut dibentangkan akan mirip seperti sayap burung merak. Terdapat hiasan yang berada dikepala penari yakni sebuah mahkota yang berbentuk kepala burung merak. Makna dari tarian ini yakni menggambarkan sebuah kehidupan burung merak yang mempunyai keanggunan, keindahan dan kelincahan dari setiap gerak-geriknya. Tarian Merak ini sangat populer di daerah tanah Jawa khususnya Jawa Barat.

4. Carita Pantun Nyai Sumur Bandung

Nyai Sumur Bandung konon raja dari Negara Bitung Wulung yang merupakan sebuah kerajaan kecil di Tatar Sunda. Nyai Sumur Bandung ingin menikah dengan raja Kuta Waringin yang bernama Munding Keling, seorang keturunan kerajaan Pajajaran. Perjuangan Nyai Sumur Bandung sangat sulit karena harus berusaha melindungi jimat peninggalan ayahnya yakni Prabu Kidang Pananjung dari kemarahan kedua saudara laki-lakinya.

5. Peuyeum Bandung

Peuyeum Bandung merupakan salah satu kuliner khas kota dan kerajaan Bandung. Nama masakan ini terdiri dari dua kata "Peuyeum" atau yang berarti tapai singkong. "Bandung" adalah nama kota tempat produksi peuyeum yang yakni Kabupaten Bandung.

Asal muasal masakan tradisional peuyeum enak di Bandung berasal dari Kecamatan Cimenyan (Kabupaten Bandung). Sejak jaman kolonial, singkong yang digunakan sebagai bahan pembuatan peuyeum telah dikenal masyarakat Bandung sebagai alternatif pengganti nasi yang saat itu masih sulit ditemukan. Produksi singkong yang melimpah terkadang menyebabkan apa yang tidak dikonsumsi atau diolah menjadi busuk. Salah satu cara menghindari pembusukan adalah dengan mengawetkan singkong. Di Cimenyan, pengolahan singkong dilakukan melalui fermentasi menggunakan ragi.

6. Ritual Hajat Cirateun

Ritual hajat cirateun merupakan salah satu tradisi adat yang berasal dari masyarakat Sunda di Jawa Barat, Indonesia. Ritual ini biasanya dilakukan dalam rangka memohon berkah, perlindungan, atau keberuntungan dalam suatu acara atau kegiatan penting seperti pernikahan, pertanian, atau usaha.

7. Patipung-Tipung Balung

Dalam laman budaya Indonesia yang mengutip dari E-book Permainan Rakyat Jawa Barat Dalam Dimensi Budaya oleh Zaini menjelaskan, permainan khas tanah Sunda ini membutuhkan beberapa orang untuk memainkan permainan ini.

Cara bermainnya setiap orang perlu mengepalkan tangannya yang kemudian tangannya saling menumpuk di tengah-tengah dengan posisi berurutan dan saling bersilangan tangan kanan dengan tangan kanan temannya. Setelah bertumpuk mereka menyanyikan lagu

Patipung tipung balung
Pamenyan menyan sapi
Pacelu cepa hiji

Kemudian tangan satu orang yang paling bawah kepalannya dibuka jadi namprak atau terbuka. Kemudian nyanyian tersebut diulang sampai semua tangan terbuka. Setelah semua terbuka dan saling menempel maka diteruskan dengan dengan menggoyang-goyangkan tangan bersamaan sambil menyanyikan

Kahilir kagirang mawa rerenteng
Korosak gubrag

Tangannya dibanting ke bawah, dan saling melepaskan tangan serta tumpukannya. Permainan ini biasanya banyak dimainkan oleh anak perempuan sambil bermain di "buruan" atau halaman menjelang sore hari.

Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Bandung


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About's sumatra