Bandung.
Pada tahun 1952, Abah Nurfa'i yang merupakan pedagang asal Sumedang bersama kawan-kawannya sudah menyertakan seni Reak pada acara "Ngaronggeng", yakni ritual pesta panen padi di sekitar Pusat Pemerintahan Distrik Ujungberung Tempo Doeloe (Komplek Neglasari Sekarang).
3. Tari Merak Sunda
Tari Merak adalah jenis tarian yang menggambarkan dan melambangkan gerakan sebuah burung merak. Dalam prakteknya dapat dilakukan oleh satu orang atau beberapa orang dengan mengenakan selendang yang diikatkan dipinggang. Jika kain tersebut dibentangkan akan mirip seperti sayap burung merak. Terdapat hiasan yang berada dikepala penari yakni sebuah mahkota yang berbentuk kepala burung merak. Makna dari tarian ini yakni menggambarkan sebuah kehidupan burung merak yang mempunyai keanggunan, keindahan dan kelincahan dari setiap gerak-geriknya. Tarian Merak ini sangat populer di daerah tanah Jawa khususnya Jawa Barat.
4. Carita Pantun Nyai Sumur Bandung
Nyai Sumur Bandung konon raja dari Negara Bitung Wulung yang merupakan sebuah kerajaan kecil di Tatar Sunda. Nyai Sumur Bandung ingin menikah dengan raja Kuta Waringin yang bernama Munding Keling, seorang keturunan kerajaan Pajajaran. Perjuangan Nyai Sumur Bandung sangat sulit karena harus berusaha melindungi jimat peninggalan ayahnya yakni Prabu Kidang Pananjung dari kemarahan kedua saudara laki-lakinya.
5. Peuyeum Bandung
Peuyeum Bandung merupakan salah satu kuliner khas kota dan kerajaan Bandung. Nama masakan ini terdiri dari dua kata "Peuyeum" atau yang berarti tapai singkong. "Bandung" adalah nama kota tempat produksi peuyeum yang yakni Kabupaten Bandung.
Asal muasal masakan tradisional peuyeum enak di Bandung berasal dari Kecamatan Cimenyan (Kabupaten Bandung). Sejak jaman kolonial, singkong yang digunakan sebagai bahan pembuatan peuyeum telah dikenal masyarakat Bandung sebagai alternatif pengganti nasi yang saat itu masih sulit ditemukan. Produksi singkong yang melimpah terkadang menyebabkan apa yang tidak dikonsumsi atau diolah menjadi busuk. Salah satu cara menghindari pembusukan adalah dengan mengawetkan singkong. Di Cimenyan, pengolahan singkong dilakukan melalui fermentasi menggunakan ragi.
6. Ritual Hajat Cirateun
Ritual hajat cirateun merupakan salah satu tradisi adat yang berasal dari masyarakat Sunda di Jawa Barat, Indonesia. Ritual ini biasanya dilakukan dalam rangka memohon berkah, perlindungan, atau keberuntungan dalam suatu acara atau kegiatan penting seperti pernikahan, pertanian, atau usaha.
7. Patipung-Tipung Balung
Dalam laman budaya Indonesia yang mengutip dari E-book Permainan Rakyat Jawa Barat Dalam Dimensi Budaya oleh Zaini menjelaskan, permainan khas tanah Sunda ini membutuhkan beberapa orang untuk memainkan permainan ini.
Cara bermainnya setiap orang perlu mengepalkan tangannya yang kemudian tangannya saling menumpuk di tengah-tengah dengan posisi berurutan dan saling bersilangan tangan kanan dengan tangan kanan temannya. Setelah bertumpuk mereka menyanyikan lagu
Patipung tipung balung
Pamenyan menyan sapi
Pacelu cepa hiji
Kemudian tangan satu orang yang paling bawah kepalannya dibuka jadi namprak atau terbuka. Kemudian nyanyian tersebut diulang sampai semua tangan terbuka. Setelah semua terbuka dan saling menempel maka diteruskan dengan dengan menggoyang-goyangkan tangan bersamaan sambil menyanyikan
Kahilir kagirang mawa rerenteng
Korosak gubrag
Tangannya dibanting ke bawah, dan saling melepaskan tangan serta tumpukannya. Permainan ini biasanya banyak dimainkan oleh anak perempuan sambil bermain di "buruan" atau halaman menjelang sore hari.
Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar