Selasa, 19 November 2024

About's sumatra

About's Kalimantan Barat

 Kalimantan Barat


Provinsi ini merupakan wilayah pemerintahan yang  berbatasan langsung dengan Sarawak Malaysia. Provinsi ini juga tercatat merupakan salah satu wilayah dengan kekayaan budaya terbesar di Indonesia.




Suku Bangsa Kalimantan Barat

Sensus tahun 2010 mencatat etnis paling dominan di Kalimantan Barat, yaitu etnis suku Dayak dengan persentase sekitar 49.91%. dari total jumlah penduduk Kalimantan Barat. Berikut ini daftarnya:

  • Dayak 43,1%
  • Melayu 25.56%
  • Jawa 8.66%
  • Tionghoa 8.17%
  • Madura 6.27%
  • Bugis 3.13%
  • Sunda 1.13%
  • Batak 0.60%
  • Daya 0.52%
  • Banjar 0.33%
  • Lain-lain 1.33%

Bahasa Daerah Kalimantan Barat

 ada juga bahasa penghubung, seperti Bahasa Melayu Pontianak, Melayu Sambas dan Bahasa Senganan berdasarakan wilayah penyebarannya. Berikut beberapa daftar bahasa daerah yang terdapat di provinsi Kalimantan Barat:

  • Indonesia (resmi)
  • Dayak (dominan)
  • Dayak Iban
  • Dayak Jangkang
  • Dayak Kendayan
  • Dayak Ot Danum
  • Bugis
  • Bukar Sadong
  • Jawa
  • Melayu
  • Melayu Pontianak
  • Melayu Sambas
  • Hakka
  • Tiochiu
  • Tionghoa

Agama Kalimantan Barat

Masyarakat Kalimantan Barat mayoritas menganut kepercayaan agama Islam dengan persentase sebesar 55.68%. Wilayah-wilayah mayoritas muslim di Kalimantan Barat yaitu daerah pesisir yang kebanyakaan didiami Suku Melayu seperti:

  • Kabupaten Sambas
  • Mempawah
  • Ketapang
  • Kayong Utara
  • Kubu Raya
  • Kapuas Hulu
  • dan Kota Pontianak.

Agama Islam juga dianut Suku Jawa, Madura dan Bugis yang berada di Kalimantan Barat. Di Kabupaten Melawi dan Kota Singkawang ada sekitar 49% penduduknya menganut agama Islam. Berikut daftar agama yang ada di Kalimantan Barat.

  • Islam 55,68%
  • Katolik 23,50%
  • Kristen Protestan 13,62%
  • Buddha 6,73%
  • Khonghucu 0,26%
  • Hindu 0,21%

Kebudayaan Kalimantan Barat

- Rumah Adat Kalimantan Barat 

Rumah Adat Betang Radakng/Panjang ; 


Rumah adat Dayak Radakng ini biasa kita temukan di Pontianak, rumah ini telah meraih rekor dunia dari MURI ukuran bangunan rumah adat Kalimantan Barat ini memiliki panjang 138 meter dan tinggi 7 meter. Rumah ini menjadi bangunan paling mewah di daerah perkotaan.

Betang radakng ini dikenal juga dengan sebutan rumah panjang atau rumah betang yang diambil dari bahasa Dayak Kanayatn. Rumah adat ini memang dirancang khusus agar bisa menampung sekitar 600 orang pada ruang utamanya. Bangunan ini juga dilengkapi dengan ukuran halaman luas sehingga bisa dijadikan tempat untuk pertunjukan acara budaya lokal.

Rumah Adat Melayu

Rumah yang satu ini berasal dari Suku Melayu yang juga terdapat di pulau Kalimantan khususnya Kalimantan Barat. Rumah ini seperti Balai Kerja dengan fungsi untuk Sekretariat Pertemuan Balai Rakyat. Rumah adat ini menjadi pusat kebudayaan Melayu di Kalimantan Barat. Setelah diresmikan, rumah ini menjadi destinasi wisatawan luar negeri yang berkunjung ke daerah ini. Bagian atap rumah ini menndapat pengaruh dari atap bangunan Jawa. Model atap segitiga dengan tinggi 30 derajat ini berfungsi supaya udara yang mengalir tidak panas dan tidak terperangkap dalam ruangan tersebut.

Rumah Adat Baluk 


Bentuk rumah ini berbeda dengan rumah adat suku Dayak lain. Rumah ini digunakan masyarakat suku Dayak Bidayuh dalam acara ritual tahunan atau nibak’ng sesudah musim penggarapan ladang tahun berikutnya yang biasanya dilakukan pada tanggal 15 Juni. Rumah ini berbentuk bundar dan memiliki diameter 10 m dan tinggi 10 m dan tingginya sekitar 12 m. Rumah ini disanggah 20 tiang kayu dan beberapa kayu penopang lainnya dan juga satu batang tiang yang dipakai sebagai tangga yang bentuknya seperti titian.

- Pakaian Adat Kalimantan Barat

  • King Bibinge ; King Bibinge adalah Pakaian wanita suku Dayak, pakaian ini terbuat dari bahan kulit tanaman kapuo atau ampuro.
  • King Baba ; King Baba adalah Pakaian Adat laki-laki suku Dayak. Pakaian ini terbuat dari tanaman yang diolah lalu di beri lukisan khas Dayak.
  • Baju Upak Nyamu ; Baju ini berasal dari upak nyamu yang di pipihkan yang dipakai untuk membuat pakaian dan juga ewah atau cawat. Baju ini bentuknya seperti rompi, atau baju tanpa lengan.
  • Baju Sangkarut ; Baju Sangkarut ini adalah baju perang suku Dayak Ngaju. Baju ini juga di pakai untuk acara pernikahan. Baju Sangkarut ini terbuat dari serat nenas dan jenis kerang-kerangan.
  • Baju Pawang ; Baju ini dikenakan oleh seorang BASIR atau ulama agama kaharingan, dipakai ketika menyampaikan doa untuk perlindungan roh jahat, meminta hujan dan mengobati orang yang sedang sakit. Baju ini terbuat dari serat kayu tumbuhan.
  • Baju Tenunan ; Baju tenunan ini terbuat dari serat tanaman seperti serat nenas, nyamun dan tumbuhan lainnya. Baju Tenun ini dipakai untuk berperang. Baju ini suda punah
  • Pakaian Suku Ngaju ; Suku Ngaju juga memiliki pakain adat yang dinamakan dengan busana adat Dayak Kalimantan Tengah.
  • Pakaian Kustin ; Pakain ini adalah pakaian adat suku kutai. Biasanya pakaian tersebut dipakai oleh kalangan masyarakat menengah ke atas untuk acara resmi separti hanya pernikahan.
  • Pakain Adat Sapei Sapaq ; Pakaian ini adalah adat suku Dayak Kenyah yang merupakan sub suku Dayak mayoritas yang tinggal di provinsi Kalimantan Timur.
  • Baju Anyaman Tikar ; Pakain adat ini juga termasuk pakaian adat Kalimantan Tengah. Pakaian ini dihiasi dengan ukiran kayu, kerang dan juga tulang. Dulu pakaian ini dipakai untuk berperang.
  • Pakaian Adat Miskat ; Baju ini merupakan bajunya PNS kalimantan Timur dan pemerintah mewajibkan dipakai pada hari-hari tertentu.

    Bajunya sendiri seperti baju cina, atasannya berupa baju kurung, dan bawahannya panjang, lalu di bagian pinggang dihiasi dengan kain batik.


Sumber ; https://dadisiji.com/kebudayaan-kalimantan-barat/#gsc.tab=0

About's Banyuwangi

Banyuwangi. 


Kabupaten Banyuwangi adalah sebuah kabupatan yang berada di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kabupaten Banyuwangi. Kabupaten ini terletak di ujung paling timur pulau Jawa, di kawasan Tapal Kuda, yang berbatasan dengan Kabupaten Situbondo di utara, Selat Bali di timur, Samudra Hindia di selatan serta Kabupaten Jembar dan Kabupaten Bondowoso di barat. Banyuwangi, sejak jaman dahulu menjadi tempat bertemu dan berinteraksinya beraneka suku bangsa, budaya, dan agama. Karena, Banyuwangi memiliki beberapa keberagaman etnis besar yang hidup dengan mengedepankan sikap toleransi antar suku, agama dan budaya di Banyuwangi. selain mengukuhkan nilai keagamaan, terdapat nilai budaya dan adat yang tetap dilestarikan oleh masyarakat Banyuwangi. 


kebudayaan yang ada di Banyuwangi : 

1. Nyadran ; Nyadran merupakan salah satu tradisi masyarakat Banyuwangi dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Nyadran biasanya dilaksanakan pada setiap hari ke-10 bulan Rajab atau saat datangnya bulan Sya'ban. Kegiatan nyadran diawali dengan ziarah kubur, biasanya peziarah membawa bunga, terutama bunga telasih. Seusai berdoa, masyarakat menggelar kenduri atau makan bersama di sepanjang jalan yang telah digelari tikar dan daun pisang. Tradisi ini bisa dikatakan sudah turun temurun diselenggarakan di daerah Banyuwangi. Sebagian masyarakat percaya, bahwa mendoakan sanak keluarga ataupun leluhur baik dilakukan untuk ketenangan arwah orang yang telah meninggal.

2. Sya'banan ; Dalam rangka memperingati malam Nisfu Sya'ban, warga Banyuwangi menggelar pengajian di Masjid. Acara tersebut dimulai pada waktu sholat Maghrib (kurang lebih pukul 17.30 WIB) hingga setelah sholat Isya'. Sebelum memasuki inti acara, seluruh warga yang telah memadati masjid melaksanakan sholat Maghrib berjamaah terlebih dahulu. Setelah selesai sholat Maghrib, acara dibuka dengan sambutan dari Kyai atau Ketua Takmir Masjid.

3. Seni ukir kayu ; yang merupakan salah satu keterampilan yang dimiliki oleh masyarakat Banyuwangi, khususnya suku Osing. Seni ukir kayu ini dapat ditemukan pada rumah adat Banyuwangi, yang disebut crocogan, yang memiliki bentuk atap yang melengkung dan berhias ukiran.

4. Seni ukir kayu ; yang merupakan salah satu keterampilan yang dimiliki oleh masyarakat Banyuwangi, khususnya suku Osing. Seni ukir kayu ini dapat ditemukan pada rumah adat Banyuwangi, yang disebut crocogan, yang memiliki bentuk atap yang melengkung dan berhias ukiran.

5.  Seni batik ; yang merupakan salah satu produk kreatif yang mendunia dari Banyuwangi. Seni batik Banyuwangi memiliki ciri khas motif yang beragam, mulai dari motif flora, fauna, geometris, hingga religius. Seni batik Banyuwangi juga memiliki warna-warna yang cerah dan menarik, seperti merah, kuning, hijau, biru, dan ungu. Beberapa motif batik Banyuwangi yang terkenal adalah batik gajah oling, batik sekar jagad, batik kembang cina, dan batik kawung.

6. Seni musik ; yang merupakan salah satu ekspresi budaya yang hidup di Banyuwangi. Seni musik Banyuwangi memiliki berbagai jenis dan genre, mulai dari musik tradisional, musik kontemporer, hingga musik populer. Seni musik tradisional Banyuwangi menggunakan alat-alat musik seperti gong, saron, kendang, angklung, sasando, dan kecapi. Seni musik kontemporer Banyuwangi menggabungkan alat-alat musik tradisional dengan alat-alat musik modern, seperti gitar, bass, drum, dan keyboard.

7. Seni tari ; yang merupakan salah satu bentuk seni pertunjukan yang menarik di Banyuwangi. Seni tari Banyuwangi memiliki berbagai jenis dan fungsi, mulai dari tari sakral, tari ritual, tari hiburan, hingga tari kreasi. Seni tari sakral Banyuwangi biasanya digunakan acara-acara khusus, seperti tari seblang, tari barong, dan tari reog. Seni tari ritual Banyuwangi biasanya digunakan untuk memperingati hari-hari besar atau peristiwa penting, seperti tari gandrung dan tari janger. Seni tari hiburan Banyuwangi biasanya digunakan untuk menghibur masyarakat atau wisatawan, seperti tari topeng, dan tari banyuwangi. Seni tari kreasi Banyuwangi biasanya digunakan untuk mengekspresikan ide-ide baru atau mengangkat isu-isu sosial, seperti tari kembang glagah.

8.  Adat istiadat ; yang merupakan salah satu aspek kebudayaan yang mengatur tata cara hidup masyarakat Banyuwangi. Adat istiadat Banyuwangi memiliki berbagai macam, mulai dari adat kelahiran, adat perkawinan, adat kematian, hingga adat perayaan. Adat kelahiran Banyuwangi biasanya melibatkan ritual-ritual seperti nyuwun sewu, nyambut gawe, nyekar, dan nyadran. Adat perkawinan Banyuwangi biasanya melibatkan proses-proses seperti lamaran, siraman, akad nikah, resepsi, dan sungkeman. Adat kematian Banyuwangi biasanya melibatkan upacara-upacara seperti nyuwun ngapuro, nyekar, penguburan, nyewu, dan nyatus. Adat perayaan Banyuwangi biasanya melibatkan acara-acara seperti petik laut, ruwatan, kebo-keboan, dan mepe kasur.

9. Kepercayaan ; yang merupakan salah satu aspek kebudayaan yang berkaitan dengan keyakinan spiritual masyarakat Banyuwangi. Kepercayaan Banyuwangi memiliki berbagai macam, mulai dari agama, kepercayaan tradisional, hingga mistik. Agama Banyuwangi mayoritas adalah Islam, namun juga ada yang beragama Hindu, Budha, Kristen, dan Katolik. Kepercayaan tradisional Banyuwangi biasanya berkaitan dengan pemujaan terhadap para leluhur. 

About's Cirebon

 Cirebon


Cirebon merupakan salah satu wilayah dengan bentuk Kabupaten yang termasuk dalam wilayah Propinsi Jawa Barat yang memiliki pusat pemerintahan di Kota Cirebon. Cirebon juga memiliki kebudayaannya sendiri yang unik dan berbeda dari daerah lainnya di mana kebudayaan tersebut telah diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi, kebudayaan khas Cirebon juga dilestarikan dengan baik oleh masyarakatnya. Kebudayaan yang dimiliki oleh Cirebon antara lain berupa tarian, kesenian musik, dan berbagai jenis kebudayaan lainnya yang kesemuanya sangat menarik dan sangat indah untuk dinikmati. Beberapa jenis kebudayaan yang dimiliki oleh Cirebon sebagian hanya dipentaskan pada saat acara – acara tertentu seperti upacara adat

Kebudayaan Asli Cirebon :

1. Tari Topeng ; 

Tari Topeng Cirebon , atau tari topeng Cirebon, adalah gaya tari khas kota tersebut. Tari topeng Cirebon, yang terinspirasi oleh siklus Panji Jawa, merupakan salah satu tari tradisional Cirebon yang terkenal dan cukup terkenal dalam tari-tarian Indonesia seni tari yang dikenal dengan nama tari topeng yang mana sesuai dengan namanya, sang penari akan memakai topeng, seni tari ini pada awalnya merupakan sebuah alat diplomasi yang digunakan ketika Kerajaan Cirebon sedang berperang melawan Kerajaan Karawang, sang penari dalam tarian topeng ini akan mengganti topengnya sesuai dengan karakter yang dibawakan.





2. SintrenKebudayaan kedua yang dimiliki oleh Cirebon adalah berupa sebuah kesenian tari yang dikenal dengan nama tari sintren di mana seni tari ini memiliki unsur magis, pada awal pertunjukan seni tari, sang penari akan diikat dari mulai leher hingga ujung kaki kemudian dimasukkan ke dalam sebuah kurungan yang ditutup dengan kain namun setelah itu ternyata sang penari dapat membebaskan diri dari ikatan tersebut.

3. Kesenian Gembyung ; 


Kesenian ketiga yang dimiliki Cirebon adalah kesenian yang bernama gembyung di mana kesenian ini merupakan salah satu peninggalan dari dari para wali yang menyebarkan agama Islam di Cirebon. Kesenian Gembyung merupakan salah satu bentuk pengembangan dari kesenian terbang dan sering ditampilkan dalam acara – acara keagamaan yang ada di Cirebon seperti maulid, rajaban, dan syuro.


4. Genjring Rudat ; 


Kesenian selanjutnya yang dimiliki oleh masyarakat Cirebon adalah sebuah kesenian yang bernama genjring rudat di mana kesenian ini merupakan sebuah kesenian yang berkembang di lingkungan pesantren. Jenis alat musik yang biasanya digunakan dalam kesenian genjring rudat antara lain genjring, bedug, dan terbang yang biasanya diiringi dengan puji – pujian kepada Allah dan rasul-Nya.

5. Angklung Bungko ; 


Kesenian kelima sekaligus yang terakhir adalah kesenian Cirebon yang dikenal dengan nama angklung bungko yang mana sering kali dipentaskan dalam acara – acara adat di antaranya nyadran, ngunjung buyut, dan berbagai jenis acara adat lainnya, dalam kesenian angklung bungko ini sang penari akan mementaskan berbagai tarian seperti tari panji, benteleye, dan tari lainnya.






About's Bali

 Bali 


Tak hanya pariwisatanya, Bali juga dikenal memiliki kebudayaan yang masih kuat hinggaq sekarang. Masih banyak masyarakat yang mempertahankan tradisi dan memegang teguh adat istiadat.
Kebudayaan yang dimaksud seperti dalam laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ialah tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, permainan rakyat, olahraga tradisional, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, dan ritus.


Macam-macam Kebudayaan Lokal Bali

1. Rumah AdatRumah adat Bali menggunakan filosofi Tri Hita Karana yang artinya harmoni antara manusia dengan manusia, harmoni dengan alam, harmoni dengan Tuhannya. Orang Bali pun sangat memperhatikan setiap bagian rumah, mulai dari atap yang biasanya berbentuk limasan atau segitiga, bahan baku, struktur, hingga ornamen-ornamen rumah yang khas Bali.

2. Tradisi Lisan ; Tradisi lisan ini di antaranya terkait sejarah lisan, dongeng, cerita rakyat. Di Bali, ada beberapa cerita terkenal, antara lain kisah Ni Calon Arang. Kisah ini sebetulnya berasal dari Kediri yang bercerita tentang Ni Calon Arang yang memiliki putri cantik bernama Diah Ratna Mengali. Calon Arang ini memiliki ilmu hitam dan bisa menjadi leak. Hal ini membuat orang takut melamar anaknya. Calon Arang marah dan menebar penyakit di seluruh tempat.

3. Pakaian Adat ; ada tiga tingkatan pakaian adat Bali beserta tata riasnya untuk pengantin.
Pertama ialah Payas Nista, yakni pakaian adat Bali yang dianggap sederhana, biasanya dipakai kasta terendah (sudra atau jaba). Kedua, Payas Madya, yakni untuk tingkat menengah dengan model lebih mewah. Ketiga, Payas Agung, tampilannya paling mewah dan lengkap. Payas Madya dan Payas Agung bisa digunakan oleh golongan Triwangsa (Brahmana, Ksatrya dan Wesia).

4. Alat Musik Tradisional Alat musik dari Bali di antaranya ialah seperangkat gamelan yang terdiri dari berbagai alat musik. Jenis gamelan ini pun beragam, misalnya gamelan gong kebyar, gamelan palegongan, angklung, gambang, selonding, ada pula gamelan yang terbuat dari bambu seperti rindik, jegog, dan suling. Selain itu, ada juga gangsa, gender, reong, terompong, gong, kendang dan ceng-ceng.

5. Ritus ; Ritus atau upacara adat di Bali ini juga menjadi menjadi daya tarik wisata karena bisa disaksikan masyarakat umum.  satu yang paling terkenal ialah upacara ngaben atau upacara pembakaran jenazah. Kemudian ada melasti atau upacara penyucian diri dengan mendatangi sumber air yang biasanya dilakukan sebelum Nyepi.


6. Adat Istiadat ; Sejumlah desa di Bali masih memegang teguh adat istiadat dengan kuat. Aturan-aturan adat ini disebut dengan awig-awig. Salah satu aturan yang dipegang ialah larangan mempunyai istri lebih dari satu. Jika dilanggar, maka orang tersebut akan dikucilkan pada sebuah tempat.

7. Kesenian ; Ada banyak jenis kesenian di Bali, mulai dari seni tari dan seni musik yang sering ditampilkan di berbagai objek wisata. Kemudian ada seni lukis hingga seni pahat. Ada banyak museum di Bali yang khusus menampilkan. Dilihat dari seni tari saja, ada berbagai jenis tarian yang memiliki keindahan gerak maupun filosofi. Misalnya tari kecak yang sering dipentaskan oleh sekelompok penari, kemudian tari pendet, tari baris, tari barong, tari legong, hingga tari topeng.

8. Permainan Tradisional ; Permainan tradisional ini masih sering dimainkan anak-anak Bali. Dikutip dari penelitian Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, permainan tradisional Bali tersebut antara lain Tok Lait Kancing, Kul Kuk, Penyu Mataluh, Meong-Meongan Kotak, dan Deduplak.

9. Manuskrip ; Bali memiliki manuskrip yang telah diakui sebagai warisan budaya dunia, yakni manuskrip lontar.  lontar menyimpan kekayaan pemikiran dan rohani masyarakat Bali secara tradisi. Lontar dianggap memberikan cermin kehidupan yang dapat dijadikan smerti atau contoh dan implementasi kehidupan yang patut dan tidak patut dilakukan

10. Bahasa ; 
Olahraga tradisional ini seperti tajog atau egrang dan bolak-balik balok. Ada juga olahraga yang berasal dari permainan tradisional deduplak. Olahraga ini sering dilombakan dalam acara tertentu di Bali.

11. Olahraga Tradisional ; Olahraga tradisional ini seperti tajog atau egrang dan bolak-balik balok. Ada juga olahraga yang berasal dari permainan tradisional deduplak. Olahraga ini sering dilombakan dalam acara tertentu di Bali.



About's Aceh

 Aceh


Museum Rumph aceh, salah satu upaya pelestarian budaya Aceh dari Perintah.rate

Kebudayaan Aceh adalah warisan budaya yang kaya dan kompleks yang telah ada sejak zaman Nusantara. Karena letaknya yang stregis dan menjadi jalur perdagangan, Banyak budaya dari pedagang yang singgah ikut memberikan pengaruh pada Kebudayaan aceh, Antara lain Budaya Arab, India/Gujarat. dan sebagian kecil budaya tionghoa.

Budaya aceh sangat terkenal karena kekayaan keseniannya. seni aceh terutama ditunjukkan dalam bentuk seni pertunjukan dan seni rupa. seni pertunjukan antara lain tarian, musik, teater yang biasanya di sajikan dalam acara-acara adat, perayaan keagamaan, dan perayaan kebudayaan. Beberapa tarian khas aceh antara lain Tari saman, Tari Ratoh Duek, dan Tari Seudati. Selain itu, musik tradisional aceh juga sangat terkenal. Bentuk musik khas aceh adalah lagu yang biasanya dinyanyikan oleh seorang penyanyi dan diiringi oleh alat musik tradisional seperti rebab, serune kalee, dan gendang.

aceh memiliki seni Rupa yang unik. Seni rupa aceh biasanya di temukan dalam bentu ukiran, sulaman, dan anyaman. Budaya aceh terkenal karena tradisi adat dan agama yang kuat. Agama islam telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakah aceh, dan aceh dikenal sebagai "Daerah Istimewa" di Indonesia karena hukum syariah yang di terapkan di sana.

Selain budaya yang berbentuk fisik, ada pula tradisi upacara adat yang masih berlangsung hingga kini, Di antaranya Peusijuek, Meugang, Kenduri Beureuat, Ritual sawah suku kluet, Upacara Reuhab, Upacara Ureo Tulak Bala, hingga Kenduri Pnag Ulee.

Peusijuek dilakukan untuk menunjukkan rasa syukur atas dikaruniakannya sesuatu. Meugang adalah tradisi menyembelih hewan Qurban setiap 3 tahun sekali. Keuduri Beureuat adalah pengajian di malam nisfu syaban. Ritial Sawah Kluet adalah upacara yang dilakukan sebelum proses penanaman sawah dimulai. Reuhab adalah tradisi menjadikan kamar yang ditinggali orang yang baru meninggal menjadi ruangan sakral selama beberapa hari. Tuluk Bala adalah kegiatan berdoa bersama untuk memohon pada Allah SWT agar dijauhkan dari musobah, yang terjadi di akhir Bulan safar. Kenduri Pang Ulee adalah perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dalam rentan waktu 3 bulan berturut-turut, Yaitu Rabiul awal, Rabiul akhir, dan Jumadil Ula.


sumber : https://itjen.kemdikbud.go.id/web/kebudayaan-aceh-mengenal-lebih-dekat-negeri-serambi-mekah/

About's Sunda

 Sunda

Budaya Sunda adalah budaya yang memang berkembang dan menetap di dalam masyarakat Sunda. Budaya Sunda dikenal sebagai budaya yang menjunjung tinggi sopan dan santun. Lazimnya, karakteristik dan kepribadian masyarakat Sunda dikenal sebagai masyarakat yang ramah-tamah, murah senyum, lemah dan lembut, periang, serta sangat hormat kepada orang tua. Suku sunda memiliki slogan sekaligus menjadi filosofi hidup masyarakatnya, yaitu ‘SomΓ©ah Hade ka SΓ©mah’ berarti ramah, bersikap baik, menjaga, melayani dan menjamu, serta menyenangkan semua orang. Ciri khas masyarakat Sunda dalam melakukan interaksi dan komunikasi antarsesama sering kali menggunakan bahasa punten dan mangga. Istilah punten sendiri memiliki arti kerendahan hati, sementara istilah mangga merujuk pada bentuk mempersilakan, penawaran, ajakan, serta permohonan.

Macam-Macam Budaya Sunda

1. Etos Budaya Sunda

Etos dan watak budaya Sunda telah diterapkan sejak zaman Salakanagara. Dalam bahasa Sunda sendiri, Salakanagara adalah Kerajaan Perak, kerajaan Sunda tertua di Nusantara. Melalui etos dan watak yang telah berlangsung lama itu, masyarakat Sunda menjadi sejahtera dan makmur selama kurang lebih seribu tahun lamanya.

Etos dan watak budaya Sunda yang telah diterapkan sejak lama, di antaranya.

Cageur ; Cageur berarti sehat yang mana dalam hal ini ialah sehat, baik secara jasmani maupun rohani, sehat moralnya, sehat pikirannya, sehat dan memiliki pendirian, sehat dalam bertutur, berbahasa, serta bekerja.

Bageur ; Bageur berarti baik yang mana baik antarsesama, andil dalam memberikan bantuan, seperti bantuan dalam moral baik, pikiran, dan materi, tidak pelit pada sesama, tidak tinggi emosional, penolong, ikhlas dalam melaksanakan serta mengamalkannya (tidak hanya diucapan saja).

Bener ; Bener berarti benar atau tidak berbohong yang mana dalam hal ini tidak sembarangan dalam melakukan pekerjaan, suatu amanat, lurus dan baik dalam menjalankan agama, melatih dan memimpin dengan baik, serta tak merusak lingkungan alam.

Singer ; Singer berarti wawas diri, teliti atau cermat dalam bekerja, memprioritaskan orang lain terlebih dahulu sebelum diri sendiri, menghormati pendapat atau gagasan orang lain, penuh dengan rasa kasih sayang, tidak tersinggung dan marah apabila dikritik, akan tetapi menerima dengan lapang dada.

Pinter ; inter berarti pintar, pandai, atau cerdas. Hal ini berarti mengerti dalam hal ilmu agama hingga ke akar-akarnya, dapat beradaptasi antarsesama, mampu menyelesaikan permasalahan dengan cakap dan bijaksana, serta tak meletakkan kecurigaan pada orang lain.

2. Nilai Budaya Sunda

Budaya Sunda mempunyai karakteristik dan nilai-nilai tersendiri yang membedakannya dari ragam budaya daerah lain. Umumnya, masyarakat Sunda memang diketahui dan dikenal luas dengan kepribadian yang lembut, religius, dan spiritual.  Hal itu tampak selaras dengan pameo silih asihsilih asah, dan silih asuh yang berarti masyarakat Sunda harus memiliki sikap saling mengasihi (silih asih), saling memperbaiki dan membenahi diri (silih asah), serta saling melindungi atau menjaga pula (silih asuh).

3. Kesenian Budaya Sunda

Masyarakat Sunda tak hanya mempunyai etos dan nilai budaya tersendiri, akan tetapi mereka pun memiliki kesenian budaya Sunda yang bisa dibilang cukup dikenal oleh masyarakat di luar Jawa Barat.

1. Kesenian Sisingaan Kesenian atau tradisi Sisingaan berakar dari usaha masyarakat di Kabupaten Subang dalam membebaskan tekanan terhadap situasi politik di masa penjajahan, tepatnya di tahun 1812 saat wilayah perkebunan Subang dikuasai dan diduduki secara bergantian antara Belanda dan Inggris. Sisingaan ini memperlihatkan dua hingga empat boneka singa. Untuk permainannya sendiri pun, Sisingaan dimainkan oleh empat orang sebagai pemandu singa, yakni dua orang anak yang menunggangi singa dan beberapa pemuda bertugas untuk mengiringi jalannya rangkaian kegiatan kesenian Sisingaan, tentunya dengan diiringi alat musik tradisional Sunda. Pertunjukan Sisingaan ini mengitari kampung setempat ataupun jalanan kota.   Selain diselenggarakan sebagai bentuk perlawanan, tradisi Sisingaan disebut juga sebagai ‘odong-odong’ oleh beberapa masyarakat Subang.

2. Tarian Tradisional Khas Sunda ; Tari Jaipong adalah tarian tradisional Sunda dengan karakteristik tariannya, yakni semangat, ceria, humoris, erotis, spontan, tetapi tetap sederhana. Tari Jaipong ini diprakarsai oleh Gugum Gumbira dan H. Suanda pada 1976, tepatnya di Karawang. Kesenian tari khas Sunda ini terinspirasi dari berbagai kesenian yang ada, seperti topeng banjet, pencak silat, wayang golek, dan lainnya. Selain tari Jaipong, ada pula tarian tradisional khas Sunda lainnya, di antaranya Tari Ketuk Tilu, Tari Topeng, Tari Rampak Gendang, Tari Wayang, Tari Samping, Tari Buyung, dan masih banyak lagi.

3. Wayang Golek ; Wayang golek, yakni semacam boneka kayu yang dimainkannya oleh seorang dalang bak wayang kulit. Untuk cerita yang dimainkan juga berasal dari cerita rakyat, seperti cerita penyebaran agama Islam oleh Rara Santang dan Walangsungsang, atau bisa pula cerita Ramayana dan Mahabarata. Dalang dalam wayang golek bercerita dengan bahasa Sunda dan diiringi suara gamelan Sunda.Kesenian budaya Sunda yang satu ini, dikenalkan pertama kalinya oleh Sunan Kudus, tepatnya di daerah Kudus yang diketahui atau dikenal dengan Wayang Menak. Kemudian, dipertunjukkan di Cirebon dan dikenal dengan nama Wayang Cepak.

4. Pakaian Adat Sunda: Kebaya ; Pakaian tradisional khas Sunda salah satunya, yakni kebaya khas Sunda. Memang, baju kebaya juga dikenakan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur, tetapi pastinya ada perbedaan antara kebaya sudan dan kebaya daerah lainnya. 

Pakaian tradisional Sunda mempunyai bagian-bagian tersendiri, baik untuk laki-laki maupun perempuannya. Untuk laki-laki, di antaranya terdiri dari baju jas dengan kerah, kain batik atau dodot, celana panjang, kalung, bendo atau penutup kepala, keris, selop sebagai alas kaki, dan jam rantai untuk penghias di jas. Kemudian, untuk perempuan terdiri dari baju kebaya, kain kebat dilepe, selendang karembong, ikat pinggang (beubur), kalung, kembang goyang digunakan sebagai penghias sanggul, dan selop.

5. Alat Musik Tradisional Khas Sunda: Angklung dan Suling ; Angklung adalah salah satu alat musik tradisional khas Jawa Barat, terbuat dari bilahan bambu dan dimainkan dengan cara digoyang. Angklung mempunyai berbagai jenis, di antaranya angklung reog, angklung banyuwangi, angklung bali, angklung kanekes, dan lainnya. Suling adalah alat musik tradisional Jawa Barat yang terbuat dari bambu Tamiang. Bambu Tamiang merupakan jenis bambu yang tipis karena diameternya juga kecil sehingga tepat untuk dijadikan sebagai bahan untuk pembuatan suling.


Sumber : https://www.gramedia.com/best-seller/ragam-budaya-sunda/










About's sumatra